TREMERY, Prancis — Stellantis mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya akan mempercepat produksi motor listrik di pabriknya di Tremery (Moselle), pabrik mesin diesel terbesar di dunia, untuk mencapai 50% dari kapasitas fasilitas pada tahun 2024.
Pada tahun 2021, diesel masih menyumbang 67% dari produksi di pabrik ini di timur laut Prancis. Namun pada tahun 2024, mesin diesel hanya akan mencapai 30% dari kapasitas terpasang. Mesin bensin, yang juga digunakan untuk kendaraan listrik hibrida, akan mencapai 20% dari kapasitas. Dalam dekade terakhir, diesel menyumbang lebih dari 50% dari penjualan mobil baru di Eropa, tetapi teknologi tersebut tidak lagi disukai karena Uni Eropa lebih berfokus pada solusi nol-emisi untuk mobil.
Sebelumnya pada hari Rabu, negara-negara Uni Eropa meraih kesepakatan pada undang-undang yang diusulkan untuk memerangi perubahan iklim, mendukung larangan efektif pada penjualan mobil bahan bakar fosil baru mulai tahun 2035 dan dana multimiliar euro untuk melindungi warga negara yang lebih miskin dari biaya CO2.
Pergeseran ke listrik menghadirkan industri otomotif dengan tantangan yang cukup besar untuk pekerjaan dan pelatihan. Motor listrik memiliki sepertiga bagian dari mesin pembakaran internal, membutuhkan lebih sedikit bagian dan jam untuk produksi.
Pabrik Tremery, yang dibuka pada 1979, telah kehilangan pekerjaan. Pabrik saat ini mempekerjakan sekitar 2.400 orang dan pabrik gearbox terdekat di Metz memiliki 1.100 pekerja, dibandingkan dengan 3.000 dan 1.400 masing-masing pada 2019. Stellantis masih membuat model diesel seperti Citroën C4X baru. Tetapi yang lain seperti Peugeot 408 beralih ke model bensin dan hibrida saja.