Tim F1 Mercedes menggunakan biofuel untuk mengurangi emisi karbon pengangkutan hingga 89 persen

bukanlah organisasi yang paling ramah lingkungan, tetapi berusaha menjadi lebih hijau. F1 menargetkan pada akhir dekade dan telah selama beberapa tahun terakhir. Pemimpin F1 bertujuan untuk hanya menggunakan bahan bakar berkelanjutan di mobil F1. Mobil balap hanyalah bagian kecil dari teka-teki. Menyelenggarakan dua lusin grand prix di seluruh dunia membutuhkan perpindahan mobil, suku cadang, dan material lain antar sirkuit, yang menghasilkan lebih banyak emisi karbon.

Tim F1 Mercedes-AMG, bagaimanapun, telah bereksperimen dengan cara untuk mengurangi emisi kargo. Ini menggunakan biofuel minyak sayur hidrotreated (HVO 100) di 16 truk saat memindahkan operasi antara Spa, Zandvoort dan Monza untuk tiga grand prix Eropa terakhir musim ini. Karena sirkuit tersebut relatif dekat satu sama lain, Mercedes tidak perlu bergantung pada, katakanlah, angkutan udara untuk mengirim mobil dan komponen. Itu memberi tim kesempatan yang baik untuk menguji biofuel, mengingat total jarak mengemudi sekitar 1.400 kilometer (870 mil). Namun, tim mencatat perlu menggunakan bahan bakar diesel untuk 20 km terakhir (lebih dari 12 mil) karena masalah pasokan.

Sebuah analisis menemukan bahwa menggunakan HVO 100 mengurangi emisi pengiriman sebesar 89 persen. Secara keseluruhan, Mercedes menghemat 44.091kg (97.204 pon) emisi karbon dioksida, dibandingkan dengan hanya menggunakan diesel untuk kedua perjalanan. Disebutkan bahwa HVO 100 berasal dari minyak nabati, minyak limbah dan lemak dan sepenuhnya bebas dari bahan bakar fosil. Bahan bakar juga menghasilkan lebih sedikit Nox dan emisi partikulat.

“Keberlanjutan adalah inti dari operasi kami. Uji coba penggunaan biofuel untuk angkutan darat kami adalah contoh lain dari komitmen kami untuk menanamkan keberlanjutan dalam setiap keputusan yang kami buat dan tindakan yang kami ambil,” kata kepala tim Mercedes F1 Toto Wolff. “Kami bertujuan untuk menjadi yang terdepan dalam perubahan dan harapan. kita dapat membuat adopsi teknologi berkelanjutan menjadi mungkin karena kita semua dalam perlombaan menuju masa depan yang berkelanjutan.”

Biofuel lainnya sedang diuji untuk digunakan di Formula 1. Tim mulai menggunakan biofuel E10 (yang mengandung 10 persen etanol terbarukan) di mobil F1 musim ini sebagai bagian dari transisi ke bahan bakar yang sepenuhnya berkelanjutan. Meskipun masih jauh dari penggunaan bahan bakar yang sepenuhnya berkelanjutan, penggunaan E10 dan HVO 100 adalah langkah positif untuk membuat motorsport lebih sehat bagi lingkungan.