Ada banyak cara untuk “healing” dan melepas penat dari rutinitas, tapi bagi saya, tidak ada yang sebanding dengan berada di tengah alam yang benar-benar megah. Dan Gunung Rinjani di Lombok adalah salah satu tempat yang tidak hanya cantik, tapi juga punya energi yang menenangkan. Perjalanan saya kali ini bukan sekadar hiking atau liburan, tapi benar-benar sebuah proses menyegarkan pikiran dan hati.
Saya memulai perjalanan dari Mataram, pagi buta. Jalanan masih sepi, udara segar, dan cahaya matahari mulai mengintip dari ufuk timur. Karena ingin perjalanan yang nyaman dan fleksibel, saya memilih menggunakan layanan sewa mobil Lombok dengan supir. Dengan begitu, saya bisa santai menikmati pemandangan di sepanjang jalan tanpa harus fokus menyetir atau mencari rute.
Supir yang mengantar saya ternyata sudah sering membawa wisatawan ke Rinjani. Ia tahu titik-titik menarik di sepanjang perjalanan, mulai dari spot foto, pasar tradisional untuk beli bekal, hingga tempat ngopi sederhana dengan pemandangan sawah dan pegunungan.
Perjalanan Menuju Rinjani
Dari Mataram menuju Senaru atau Sembalun — dua jalur pendakian populer — perjalanan darat memakan waktu beberapa jam. Jalanan berliku-liku, kadang melewati perbukitan hijau, kadang melintasi desa kecil dengan rumah-rumah tradisional. Saya sempat berhenti di salah satu titik untuk melihat air terjun yang mengalir di tepi jalan. Airnya dingin dan segar, dan rasanya seperti teaser sebelum mencapai tujuan utama.
Sepanjang perjalanan, saya membayangkan seperti apa rasanya berada di puncak atau setidaknya di pos-pos pendakian, dikelilingi kabut tipis dan udara sejuk. Gunung Rinjani, dengan ketinggiannya yang mencapai lebih dari 3.700 meter, memang terkenal menantang, tapi juga memikat.
Menapaki Jalur Pendakian
Sesampainya di pintu masuk jalur pendakian, saya langsung merasakan suasana berbeda. Udara lebih dingin, aroma tanah dan dedaunan basah begitu kuat. Di sini, “healing” mulai terasa. Setiap langkah seakan menjauhkan saya dari hiruk-pikuk kota dan mendekatkan ke ketenangan.
Bagi yang tidak ingin mendaki hingga puncak, banyak juga yang memilih jalur santai untuk menikmati pemandangan hutan tropis dan hamparan padang rumput. Beberapa pendaki hanya sampai di Danau Segara Anak, sebuah danau biru di tengah kawah Rinjani yang pemandangannya luar biasa. Airnya memantulkan langit dan gunung di sekelilingnya, menciptakan panorama yang sulit dilupakan.
Healing di Segara Anak
Saya memutuskan untuk bermalam di tepi Danau Segara Anak. Malam di sini sangat tenang, hanya ada suara air dan sesekali angin. Langit penuh bintang, dan udara sejuk membuat tidur terasa nyenyak meski di dalam tenda. Keesokan paginya, saya duduk di tepi danau, memandangi kabut tipis yang melayang di atas permukaan air. Momen ini terasa begitu personal, seperti hadiah yang diberikan alam hanya untuk saya.
Banyak pendaki percaya bahwa Segara Anak punya energi yang menenangkan. Entah itu sugesti atau kenyataan, tapi saya benar-benar merasa lebih ringan dan damai setelah menghabiskan waktu di sini.
Jalur Turun yang Menggoda
Perjalanan turun dari Rinjani ternyata tidak kalah seru. Pemandangan padang rumput, lereng gunung, dan desa-desa kecil di kaki gunung menjadi penghibur mata. Saya juga sempat mampir ke sebuah warung di pinggir jalan untuk menikmati kopi Lombok yang hangat. Rasanya semakin nikmat karena diminum sambil memandangi puncak Rinjani dari kejauhan.
Bagi yang tidak ingin mendaki, sebenarnya ada banyak cara menikmati Rinjani dari bawah. Misalnya dengan mengunjungi air terjun seperti Sendang Gile atau Tiu Kelep di Senaru. Dua air terjun ini berada di kaki Rinjani dan punya suasana yang sejuk serta menenangkan.
Transportasi yang Tepat untuk Perjalanan Rinjani
Bagi saya, perjalanan seperti ini sangat terbantu dengan adanya layanan transportasi wisata lombok yang terpercaya. Menggunakan mobil plus supir lombok membuat rute perjalanan lebih fleksibel. Anda bisa menyesuaikan itinerary, berhenti di spot-spot menarik, atau bahkan mengubah rencana di tengah jalan.
Rental mobil lombok atau sewa kendaraan di lombok memang pilihan ideal untuk wisata alam seperti Rinjani, terutama jika Anda datang bersama keluarga atau teman. Kenyamanan selama perjalanan akan membuat energi Anda tetap terjaga untuk menikmati alam sepenuhnya.
Tips Healing di Gunung Rinjani
- Pilih Jalur Sesuai Kemampuan – Rinjani punya jalur pendakian yang bervariasi. Pilih yang sesuai kondisi fisik dan waktu.
- Bawa Peralatan yang Tepat – Jaket tebal, sleeping bag, dan sepatu gunung wajib dibawa.
- Jangan Lupa Bekal – Meski ada porter atau warung di beberapa titik, membawa makanan ringan dan air minum sendiri tetap penting.
- Nikmati Perjalanan – Jangan terburu-buru. Healing bukan hanya soal tujuan, tapi juga prosesnya.
- Gunakan Transportasi Nyaman – Pastikan perjalanan menuju dan dari Rinjani menyenangkan, agar mood tetap terjaga.
Mengakhiri Perjalanan dengan Senyum
Saat kembali ke Mataram, saya merasa badan memang lelah, tapi hati dan pikiran terasa segar. Healing di Rinjani memberi saya perspektif baru — bahwa kadang kita hanya perlu meluangkan waktu untuk benar-benar terhubung dengan alam, menghirup udara segar, dan membiarkan pikiran mengalir tanpa tekanan.
Perjalanan ini juga membuat saya sadar, memilih transportasi yang tepat seperti sewa kendaraan lombok atau paket wisata lombok yang sudah terorganisir, bisa membuat liburan semakin lancar. Rinjani tidak hanya memberi pemandangan indah, tapi juga menghadirkan ketenangan yang bertahan lama, bahkan setelah saya kembali ke kehidupan sehari-hari.